 |
Sumber Gambar: Merdeka.com |
Demam adalah jenis penyakit yang paling sering dijumpai dan setiap orang pernah mengalaminya. Pada umumnya demam ini dikenal sebagai langkah tubuh menggunakan kekebalan tubuhnya untuk melindungi diri dari virus asing yang ingin masuk. Sehingga terjadilah demam yang ditunjukkan dengan naiknya suhu badan di atas normal. Anak-anak merupakan orang yang sering mengalami demam karena pada umumnya mempunyai daya tahan yang belum bagus seperti orang dewasa. Oleh karena itulah anak lebih rentan terkena
demam yang disebabkan oleh banyak hal. Jenis demam yang diderita anak-anak sendiri ada banyak dan bisa dibedakan dari penyebabnya. Misalnya saja beberapa jenis demam yang bisa terjadi pada anak bisa dibedakan menjadi:
1. Demam septik
Jenis demam pada anak yang pertama adalah yang paling umum yaitu demam karena kurangnya menjaga kebersihan lingkungan. Demam septik ini dikenal juga dengan nama tifoid dan menyebabkannya penderitanya mengalami kenaikan suhu badan hingga 38 derajat celcius pada malam hari akan tetapi kemudian membaik ketika pagi hari. Selain panas, gejala lainnya yang menjadi tanda dari demam septik ini mengalami sakit kepala yang ada di bagian depan, terasa nyeri di bagian seluruh otot badan, muncul bercak pada lidah, dan juga mengalami masalah pencernaan. Biasanya masa demam septik ini hingga sehat cukup lama yaitu setidaknya sekitar 1 minggu, dan mengatasinya juga cukup mudah dengan menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal agar tidak mudah terserang demam septik.
2. Demam remiten
Merupakan jenis demam kedua yang biasanya terjadi pada anak yang ditandai dengan beberapa hal. Jenis ini merupakan demam dimana penderitanya akan mengalami penurunan suhu badan dan sulit untuk kembali ke kondisi normal. Jenis ini juga paling sering dialami oleh anak-anak karena daya tahan tubuh anak yang kurang dan tidak sekuat orang dewasa. Demam remiten ini juga disertai dengan gejala lainnya seperti influenza, infeksi telinga, infeksi amandel, juga biasanya sering terjadi setelah anak di imunisasi. Sehingga tidak akan berbahaya dan bisa sembuh apabila diberikan penanganan yang tepat.
3. Demam intermiten
Jenis demam selanjutnya adalah demam intermiten yang tidak bisa diremehkan karena bisa berakibat yang fatal. Bahkan akibat dari demam ini apabila tidak ditangani dengan tepat akan menyebabkan efek seperti penyakit malaria. Oleh karena itulah perlu dilakukan penanganan yang tepat seperti dibawa ke dokter. Gejala dari demam ini pada umumnya adalah penderitanya akan mengalami kenaikan suhu tetapi tidak lama dan kemudian mereda dan hilang. Untuk penyebab dari demam yang satu ini sendiri biasanya karena peradangan otot jantung dan juga gangguan kelenjar getah bening.
4. Demam kontinyu
Jenis demam selanjutnya adalah demam kontinyu yang merupakan jenis yang paling sering diderita oleh anak-anak. Demam ini mempunyai gejala seperti kenaikan suhu tubuh akan tetapi nantinya turun, setelah itu dapat naik dan turun lagi sehingga akan berubah terus menerus. Biasanya anak-anak yang mengalami demam ini adalah tanda dari penyakit lainnya seperti malaria ataupun demam berdarah.
5. Demam fisiologis
Dan jenis demam selanjutnya yang paling sering diderita anak-anak adalah demam fisiologis. Jenis demam ini bukan terjadi karena virus dan bakteri seperti pada jenis lainnya akan tetapi karena faktor luar. Misalnya saja anak-anak yang kondisinya menurun karena mempunyai aktivitas fisik yang melelahkan, karena terlalu lama terkena sinar matahari secara langsung, dan juga kurang cairan tubuh sehingga membuat dehidrasi dan bisa demam.